TANDA BACA DAN PENGGUNAAN TANDA BACA
Halimul Maduwu
Tanggal 26 Desember 2022
TANDA BACA DAN PENGGUNAAN TANDA BACA
Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca
1. 1 . Manfaat
bagi kamu mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca
Adapun manfaat mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca dengan mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca tanda baca berfungsi menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan apakah sebuah kalimat berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah ataupun kalimat deklaratif. Pemberian tanda baca yang salah dapat membuat arti kalimat menjadi berbeda dengan konsep maknanya.
2. Motivasi kamu mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca
Motivasi saya mempelajari Tanda
Baca dan Penggunaan Tanda Baca yang baik
dan benar adalah dengan saya mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda
Baca maka saya akan mengetahui apa saja
Tanda Baca dan bagaimana penggunaannya dalam suatu kalimat.
3. Beberapa penting Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca bagi anda dan profesi anda nantinya
Manfaat
nya ialah dengan mempelajari pengunaan Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca maka saya memahami letak Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca yang
baik dan benar terhadap suatu kata atau
kalimat,serta memudahkan saya sebagai mahasiwa untuk mengerjakan suatu tugas
makalah ataupun skripsi supaya tanda bacanya tertera dengan baik dan benar. Dan
jikalau profesi saya sebagai guru tidak lagi salah dalam menjelaskan Tanda Baca dan
Penggunaan Tanda Baca yang baik dan benar.
Jikalau
saya tidak mempelajari Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca tentang letak nya secara baik dan benar di
dalam dunia pendidikan dan dunia pekerjaan maka saya tidak akan mengetahui
letak dan penggunaan Tanda Baca dan Penggunaan Tanda Baca yang baik dan benar.
Tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan,
contohnya seperti titik, koma, titik dua. Tanda baca ini berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga Intonasi serta jeda
yang dapat di sewaktu pembacaan.
B. Fungsi
Tanda Baca
1. Mengatur adanya
jeda ketika kita membaca suatu kalimat.
2. Mengatur
intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
3. Memberikan
penegasan kalimat.Contohnya seperti kalimat tanya, kalimat perintah dan lain
sebagainya.
4. Untuk
menggambarkan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah tulisan.
5. Untuk menunjukkan
tata kata yang ada di dalam sebuah tulisan.
Penggunaan tanda baca ini disesuaikan
dengan maksud apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Sehingga, seperti yang
elo tahu, ada banyak macam-macam tanda baca dengan fungsi-fungsinya
masing-masing. Contoh tanda baca antara lain, tanda baca koma, titik, tanda
tanya, tanya seru, dan yang lainnya.
C. Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca tentu nggak boleh sembarangan dong, kalau sembarangan bisa-bisa pembaca nggak tahu nih apa makna dari sebuah tulisan. Oleh karena itu, mari kita bahas satu-satu penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia.
- Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Kapan tanda baca titik digunakan?
Tanda baca titik memiliki beberapa fungsi, antara lain:
·
Tanda
baca titik ini biasanya digunakan pada akhir kalimat pernyataan. Secara umum
elo pasti udah tahu kan kalau kalimat berita diakhiri dengan tanda baca ini
(titik).
Misalnya:
Justin Bieber akan konser di Jakarta.
Aku tidak sempat membeli memasak untuk buka puasa.
·
Tanda
titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya:
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Daftar Wawancara
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
·
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
02.30.20 jam (2 jam, 30 menit, 20 detik)
00.10.30 jam (10 menit, 30 detik)
00.00.20 jam (20 detik)
·
Tanda
titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
dan tempat terbit.
Misalnya:
Ervina Maharani. (2014). Panduan Sukses Menulis Penelitian
Tindakan Kelas Yang Simpel Cepat dan Memikat. Yogyakarta: Penerbit
Parasmu.
Teguh Triwiyanto. (2014). Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
·
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Penduduk desa itu lebih dari 1.000.000 orang.
Anggaran gorden rumahku mencapai Rp990.000,00.
Biaya pengobatan kucingku mencapai Rp5.000.000,00.
- Penggunaan Tanda Baca (,) Koma.
Tanda baca koma, memiliki beberapa fungsi, antara lain:
·
Tanda
koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Misalnya:
Apel, mangga, jambu, dan rambutan merupakan buah
kesukaanku.
Mata pelajaran kegemaranku adalah matematika, sejarah,
dan biologi.
·
Tanda
koma digunakan sebelum kata penghubung. Contohnya seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan, dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Aku ingin membeli tiket konser BTS, tetapi uangku belum
cukup.
Ini bukan milikku, melainkan milik kakakku.
·
Tanda
koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau ada dia, aku tidak akan datang.
Agar memiliki nilai yang bagus, kita harus berlangganan
Zenius.
·
Tanda
koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti
oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
demikian.
Misalnya:
Dini siswa yang rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia
berhasil mendapatkan beasiswa di universitas negeri.
Anak itu memang gemar menyanyi sejak kecil. Jadi, wajar
kalau dia lolos ajang pencarian bakat.
·
Tanda
koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
10,5 m
25,3 kg
Rp600,50
Rp850,00
- Penggunaan Tanda Seru (!)
Siapa yang kalau lagi baca chat dengan
akhiran tanda seru, bacanya suka ngegas? Padahal, nggak semua yang pakai tanda
seru itu maksudnya marah-marah lho. 😀
Tanda seru ini digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya pulau Bali!
Mari kita dukung Gerakan Bebas Sampah di desa kita!
Datanglah ke sekolah tepat waktu!
Merdeka!
- Penggunaan tanda tanya (?)
Kapan penggunaan tanda tanya yang tepat?
Penggunaan tanda tanya, memiliki dua fungsi, yaitu:
·
Digunakan
pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan kamu akan pulang ke Bali?
Siapa yang duduk di sebelahmu?
·
Digunakan
di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang masih disangsikan
atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Bu Juliana lahir pada tahun 1943 (?).
Di Indonesia terdapat lebih dari 100 (?) suku
bangsa.
- Penggunaan Tanda
Titik Dua (:).
Penggunaan tanda titik dua antara lain:
·
Digunakan
pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau sebuah
penjelasan.
Misalnya,pasangan suami istri yang baru pindah itu
membutuhkan: kursi, meja, dan lemari.
·
Digunakan
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Ketua : Nicolas
Sekretaris : Paramita
Bendahara : Ajeng
·
Digunakan
dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
·
Misalnya:
Ibu : “Bawa bekal ini, Nak!”
Bani: “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, jaga tempat bekalnya!”
- T anda Titik Koma
(;)
Penggunaan tanda titik koma, antara lain:
·
Tanda
titik koma ini bisa dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat
majemuk.
Misalnya:
Hari sudah malam; adik-adikku masih menonton
televisi.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis memasak; Kakak
memperbaiki motor.
·
Tanda
titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat
yang sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya: Kakak membeli buku, pensil, dan tinta; baju,
rok, dan kaus; pisang, anggur, dan melon.
- Tanda Hubung (-)
Penggunaan tanda hubung antara lain:
·
Tanda
hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian
baris.
Misalnya:
Aku sudah ter-
biasa sendiri.
Kakekku tinggal di pesisir pantai, berhasil
membudidayakan rum-
put laut.
·
Tanda
hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya:
anak-anak
bersenang-senang
- T anda Petik
(“…”)
Penggunaan tanda petik antara lain:
·
Tanda
petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam
pidatonya.
“Kerjakan latihan soal ini sekarang!” perintah
guruku. “Besok kita bahas bersama.”
·
Tanda
petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel,
naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Marilah kita menyanyikan lagu “Indonesia Raya”!
- Tanda Petik
Tunggal (‘…’)
Penggunaan tanda petik tunggal antara lain:
·
Tanda
petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain.
Misalnya:
Tanya dia, “Kamu dengar bunyi ‘tok-tok’ tadi?”
“Kudengar teriak saudaraku, ‘Ibu, Kakek datang!’, dan
rasa lelahku lenyap seketika,” ujar Pak Bahri.
“Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di
arena olimpiade itu,” kata Ketua KONI.
·
Tanda
petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan.
Misalnya:
Tergugat ‘yang digugat’
Retina ‘dinding mata sebelah dalam’
- Tanda Kurung
((…))
Penggunaan tanda kurung antara lain:
·
Tanda
kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Sila baru saja memperpanjang surat izin mengemudi
(SIM).
Dia sudah lama tinggal di sini, namun belum memiliki KTP (kartu
tanda penduduk).
Lokakarya (workshop) itu diadakan di Solo.
·
Tanda
kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks
dapat dimunculkan atau dihilangkan.
Misalnya:
Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
Artis terkenal itu berasal dari (Kota) Semarang.
- Tanda Pisah (—)
Penggunaan tanda pisah antara lain:
·
Tanda
pisah bisa digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita
mau berusaha keras.
·
Tanda
pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
Tahun 2020—2022
Tanggal 3—10 Mei 2022
Jakarta—Solo
- Tanda Elipsis (…)
Penggunaan tanda elipsis antara lain:
·
Tanda
elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kegagalan … akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa
negara ialah …. …, lain lubuk lain ikannya.
Catatan:
·
Tanda
elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
·
Tanda
elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat
buah).
- Tanda Kurung Siku
([…])
Penggunaan tanda kurung siku antara lain:
·
Tanda
kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang
ditulis orang lain.
Misalnya:
Para nelayan men[d]engar bunyi gemericik.
Penggunaan bahasa dalam tugas akhir tentu harus sesuai
[dengan] kaidah bahasa Indonesia.
·
Tanda
kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat
dalam tanda kurung.
Misalnya: Persamaan kedua metode tersebut (perbedaannya
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 30─32]) perlu dipaparkan sekarang.
- Tanda Penyingkat
atau Apostrof (‘)
Misalnya:
Mereka sudah pulang, ‘kan? (‘kan = bukan)
Surya ‘lah tiba. (‘lah = telah)
7-2-‘11 (’11 = 2011)
- Tanda Garis
Miring (/)
Penggunaan tanda garis miring antara lain:
·
Tanda
garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Nomor: 9/PK/III/2021
Jalan Batu III/12
tahun ajaran 2020/2021
·
Tanda
garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
Mahasiswa/mahasiswi
Harganya Rp2.500,00/lembar
Bagus dan sangat bermanfaat 👍🏻
BalasHapusMantaav
BalasHapus